Minggu, 17 Maret 2019

KOMPUTASI MODERN

  • Pengertian
Komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern. Konsep ini pertama kali digagasi oleh John Von Neumann (1903-1957). Beliau adalah ilmuan yang meletakkan dasar-dasar komputer modern. Von Neumann telah menjadi ilmuwan besar abad 21. Von Neumann memberikan berbagai sumbangsih dalam bidang matematika, teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer yang di salurkan melalui karya-karyanya . Beliau juga merupakan salah satu ilmuwan yang terkait dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada Perang Dunia II lalu. Kegeniusannya dalam matematika telah terlihat semenjak kecil dengan mampu melakukan pembagian bilangan delapan digit (angka) di dalam kepalanya.

  • Perkembangan
Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Bidang ini juga berbeda dengan teori dan percobaan sebagai bentuk tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut. Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:
           
1. Akurasi (big, Floating point)
2. Kecepatan (dalam satuan Hz)
3. Problem Volume Besar (Down Sizzing atau pararel)
4. Modeling (NN & GA)
5. Kompleksitas (Menggunakan Teori big O)
 
 Dalam kehidupan sehari-hari pengimplementasian komputasi modern diterapkan pada teknologi mobile computing. Salah satunya dengan menggunakan PDA, “PDA” (Personal Digital Assistant) pertama kali dikenalkan untuk menggantikan organizer konvensional (agenda). Dimana dulu orang menggunakan agenda untuk mencatat semua jadwal aktivitas, nomor telepon, atau untuk membantunya dalam mengingatkan hal-hal yang penting baginya. Tetapi dengan bertambah pesatnya perkembangan teknologi komputer. Dengan ditemukan dan diperkenalkannya organizer elektronik atau yang sering disebut juga dengan PDA (Personal Digital Assistant), maka orang-orang sekarang mulaimenggantikan organizer konvensional tersebut dengan PDA untuk membantunya dalam aktivitas sehari-hari. Tetapi dalam perkembangannya, perusahaan pembuat PDA tersebut memperbaiki kemampuan PDAnya. Dari segi software (sistem operasi maupun aplikasinya) dan segi hardware (kecepatan prosesor, layar berwarna, memori yang besar) juga dari segi bentuk fisik yang semakin kecil. Selain itu sekarang PDA juga telah ditambah berbagai fasilitas yang menarik seperti kemampuan untuk membuat jaringan tanpa kabel (wireless), kemampuan untuk berfungsi sebagai telepon selular, maupun sebagai kamera digital. Dilihat dari kemampuan yang sangat luas dari sebuah PDA maka tidak menutup kemungkinan PDA akan menggantikan posisi notebook yang sangat besar dalam melakukan pekerjaan yang memerlukan komputer tetapi selalu berpindah-pindah (mobile).

BIG DATA

  • Big Data
Big Data merupakan kumpulan data yang volume datanya super besar, memiliki keragaman sumber data yang tinggi, sehingga perlu dikelola dengan metode dan perangkat bantu yang kinerjanya sesuai.
Artikel ini akan diawali dengan pengertian dan karakteristik Big Data. Selanjutnya akan dipaparkan faktor-faktor yang memicu perkembangan pesatnya, klasifikasi data yang terdapat dalam Big Data, serta tahapan untuk mengelolanya. Bagian akhir artikel memuat berbagai contoh pemanfaatan teknologi Big Data dalam sektor bisnis dan sektor layanan publik.
 
  •  Metode Big Data
  1. Predictive modeling

    Pemeriksaaan klaim asuransi manual memakan waktu dan memungkinkan terjadinya error karena tak mungkin personel memeriksa setiap detail dokumen yang berlembar-lembar. Predictive modeling mampu memeriksa data memungkinkan deteksi kecurangan secara proaktif dengan mengidentifikasi pola dan hubungan antara manusia dan data (diantaranya data cuaca, voice recording, data historis gaji, klaim medis, cuaca, dan lain-lain).
    Contohnya, seorang pekerja mengajukan klaim karena matanya terluka. Dengan analisa predictive, perusahaan asuransi bisa saja mengetahui pembicaraan si pekerja ini di sebuah forum tentang film yang baru ia tonton beberapa saat setelah terjadinya kecelakaan tersebut. Informasi ini membantu investigator memeriksa kemungkinan adanya detail klaim yang tak salah sebelum terjadinya proses pembayaran.
  2. Social Network Analysis (SNA)

    Media sosial menghubungkan setiap individu di belahan dunia manapun dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Jutaan posting di media sosial menghasilkan data dalam jumlah sangat besar yang menciptakan jaringan-jaringan sosial. Dari jaring-jaringan inilah sudah banyak penelitian yang diterapkan dalam bidang keamanan, termasuk untuk melawan pencucian uang, melacak aktivitas teroris, mengidetifikasi perdagangan rahasia dan mencegah upaya kecurangan.
    SNA memungkinkan perusahaan secara proaktif meneliti sejumlah besar data untuk menemukan hubungan melalui jaringan dan simpul. Contohnya, awalnya mungkin sebuah kecelakaan mobil terlihat wajar. Namun, ternyata saat dilakukan pemeriksaan dengan SNA ditemukan bahwa alamat salah seorang korban kecelakaan atau kendaraan yang mengalami kecelakaan tersebut ternyata sudah pernah terlibat dengan banyak klaim asuransi lainnya. Kemampuan big data memberikan informasi semacam itu membantu perusahaan menghemat waktu dan memberikan wawasan terkait parameter-parameter kecurangan.
  3. CRM sosial

    Media sosial kini menjadi bagian dari strategi digital banyak perusahaan. penting bagi perusahaan untuk menghubungkan media sosial dengan CRM (Customer Relationship Management) perusahaan. Dengan menggunakan informasi yang dikumpulkan dari CRM sosial, perusahaan bisa memahami trend perilaku dan permintaan konsumen dan preferensi yang membentuk CRM sosial secara lebih transparan. Tools CRM sosial mampu mencari jutaan posting media sosial, termasuk blog, Twitter, dan platform lainnya untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
    Contohnya, dengan memanfaatkan CRM, investigator bisa mencari tahu apakah individu yang mengajukan klaim memiliki hubungan dengan orang lain yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Investigator juga bisa mengetahui di mana individu yang mengajukan klaim ini berada saat terjadi kecelakaan melalui GPS data. Data-data tak terstruktur seperti itu membantu investigator menggali informasi lebih cepat dan detail terkait nasabah asuransi.